AL
QUR'AN MUJIZAT YANG lNDAH
Al
Qur'an Al Karim merupakan mu'jizat Rasul yang agung termasuk mu'jizat yang
indah selain juga mu'jizat yang logis. Ia telah membuat bangsa Arab tidak mampu
berkutik, yaitu dengan keindahan bayannya, kerapian susunan dan uslubnya, dan
keunikan suaranya apabila dibaca, sehingga sebagian mereka menamakannya
"Sihir."
Para
ulama balaghah dan para sastrawan bangsa Arab sejak masa Abdul Qahir sampai
Ar-Raf"i dan Sayyid Quthb dan selain mereka pada zaman kita ini telah
menjelaskan sisi I'jaz bayani (kejelasan mu'jizat) atau sisi keindahan dalam
kitab ini.
Yang
dituntut di dalam membaca Al Qur'an adalah bertemunya antara keindahan suara
dan tajwidnya sampai keindahan bayan dan susunannya, oleh karena itu Allah SWT
berfirman:
"Dan
bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Al Muzzammil:4)
Rasulullah
SAW bersabda
"Bukanlah
termasuk ummatku orang yang tidak melagukan Al Qur'an." (HR. Bukhari)
Tetapi
dengan lagu yang khusyu' bukan main-main atau merubah.
"Hiasilah
Al Qur'an itu dengan suaramu." (HR. Muslim)
Dalam
riwayat lainnya disebutkan
"Sesungguhnya
suara yang baik itu menambah Al Qur'an menjadi baik." (HR. Ahmad, Abu
Dawud dan An-Nasa'i)
Rasulullah
SAW juga bersabda kepada Abu Musa Al Asy'ari RA, "Seandainya kamu
melihatku, aku mendengarkan suaramu tadi malam, sungguh kamu telah diberi
seruling dari seruling keluarga Dawud." Abu Musa berkata, "Seandainya
aku mengetahui hal itu, maka aku akan membacakan untukmu dengan bacaan yang
lebih baik." (HR. Muslim)
Rasulullah
SAW juga bersabda:
"Apa
yang diizinkan Allah pada sesuatu, apa yang dizinkan Allah kepada Nabinya
(adalah) untuk membaguskan dalam melagukan Al Qur'an yang dia baca dengan
keras." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Saya
pernah mendengar syaikh kita Dr. Muhammad Abdullah Darraz rahimahullah pernah
menceritakan kepada kami tentang sikapnya dalam Majlis Al A'la penerangan
siaran, dan beliau termasuk staf anggota, mengatakan "Sesungguhnya mereka
itu menghendaki untuk menjadikan waktu membaca Al Qur'an pada pembukaan dan penutupan
acara serta dalam acara-acara yang lainnya karena dengan perhitungan memberikan
andil di bidang agama saja," maka Syaikh mengatakan, "Sesungguhnya
mendengar Al Qur'an itu bukan hanya pertimbangan agama saja, akan tetapi juga
bernilai seni dan keindahan dari isi kandungan Al Qur'an dan suaranya yang
indah."
Ini
benar, karena dalam Al Qur'an terkandung unsur agama, ilmu, sastra dan seni
secara bersamaan. Dia mampu memberikan siraman ruhani, memberikan kepuasan
akal, membangunkan perasaan, memberikan kenikmatan pada perasaan dan
memperlancar lisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar