Belajar Memahami Arti Bacaan Sholat
Suatu saat Perdana Menteri Jepang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Bill Clinton. Sang Perdana Menteri agak grogi karena beliau ndak bisa Bahasa Inggris. Oleh stafnya beliau mendapat briefing, “Santai saja Pak, nanti waktu ketemu sampeyan tanya saja how are you? Nanti paling akan dijawab sama Pak Clinton i’m fine, thank you, and you? Sampeyan jawab me too. Wis, setelah itu biar penerjemah yang membereskan sisanya.”Bertemulah mereka, Perdana Menteri Jepang bertanya, “Who are you?”Bill Clinton yang kaget mendapat pertanyaan itu spontan menjawab, “I’m Hillary’s husband.”Perdana Menteri Jepang menyahut, “Me too…“
Guyon lama yang saya yakin 68% sampeyan
pernah mendengarnya. Lucu, sampai saya ingat bahwa saya pun
melakukannya, minimal lima kali sehari, berkomunikasi dengan bahasa yang
saya ndak 100% memahaminya. Mengucap tanpa memahami artinya, padahal
komunikasi itu saya lakukan dengan Pencipta alam seisinya.
Betul sekali sodara-sodara, bacaan yang
tiap hari saya baca seolah sedang merapal mantra itu adalah bacaan
sholat. Tulisan ini saya ambil bahannya dari blog Mas Ansori, sebagai pengingat untuk diri sendiri, sukur-sukur kalo ada manfaatnya buat sampeyan juga.
Saya ndak berharap muluk, misalnya setelah belajar ini sholat saya langsung jadi khusyuk to the max
misalnya, tapi paling ndak dengan paham artinya saya tahu saat ini saya
lagi ngomong apa sama yang saya sembah, lebih bisa menghayati maknanya,
sukur-sukur bisa berdampak dalam perilaku setelahnya. Mungkin bisa
membuat saya lebih bisa menjaga kelakuan, karena sholat yang didirikan
dengan sesungguhnya, dihayati dengan sebenarnya, akan mencegah seseorang
melakukan perbuatan keji dan munkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar